UNIVERSITAS GUNADARMA
Nama : Nurl Fathia Lulu Septiarini
NPM : 25212506
Kelas : 1EB21
Mata Kuliah : Softskill Perekonomian Indonesia
Perkembangan
Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia
I.MACAM-MACAM STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI
Salah satu konsep penting yang
perlu diperhatikan dalam memplajari perekonomian suatu negara adalah mengetahui
tentang strategi pembangunan ekonomi. Strategi pembangunan ekonomi diberi
batasan sebagai suatu tindakan pemilihan atas faktor-faktor (variabel) yang
akan dijadikan faktor/variabel utama yang menjadi penentu jalannya proses
pertumbuhan (Suroso,1993). Beberapa strategi pembangunan ekonomi yang dapat di
sampaikan;
Strategi
Pertumbuhan
Adapun
inti dari konsep strategi yang pertama ini adalah:
·
Strategi pembangunan ekonomi suatu
negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal, serta bagaimana
menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah, dan memusat, sehingga dapat
menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.
·
Selanjutnya bahwa pertumbuhan
ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat kebawah
(trickle-dowm-effect)- pendistribusian kembali.
·
Jika terjadi ketimpangan atau
ketidakmerataan, hal tersebut merupakan persyaratan terciptanya pertumbuhan
ekonomi.
·
Kritik paling keras dari strategi
pertama ini adalah, bahwa pada kenyataan yang terjadi adalah ketimpangan yang
semakin tajam.
Strategi
pembangunan Dengan Pemerataan
Inti dari konsep strategi ini
adalah, dengan ditekannya peningkatan pembangunan melalui teknik sosial
engineering, seperti halnya melalui penyusunan perencanaan induk, dan paket
program terpadu.
Strategi
Ketergantungan
Tidak sempurnanya konsep strategi
pertama dan strategi kedua mendorong para ahli ekonomi mencari alternatif lain,
sehingga pada tahun 1965 muncul strategi pembangunan dengan nama strategi
ketergantungan. Inti dari konsep ketergantungan adalah:
·
Kemiskinan di negara-negara
berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan negara tersebut dari
pihak/negara lainnya. Oleh karena itu jika suatu negara ingin bebas dari
kemiskinan dan keterbelakangan ekonomi, negara tersebut harus mengarahkan upaya
pembangunan ekonominya pada usaha melepaskan diri dari ketergantungan dari
pihak lain. Langkah yang dapat ditempuh diantaranyanadalah; meningkatnya
produksi nasional, yang disertai dengan peningkatan kemampuan dalam bidang
produksi, lebih mencintai produk nasional, dan sejenisnya.
·
Teori ketergantungan ini kemudian
dkritik oleh Kothari dengan mengatakan “… teori ketergantungan tersebut memang
cukup relevan, namun sayangnya telah menjadi semacam dalih terhadap kenyataan
dari kurangnya usaha untuk membangun masyarakat sendiri (selfdevelopment).
Sebab selalu akan gempang sekali bagi kita untuk menumpahkan semua kesalahan
pihak luar yang memeras, sementara pemerasan yang terjadi di dalam lingkungan
masyarakat kita sendiri dibiarkan saja…” (Kothari dalam Ismid Hadad, 1980)
Strategi
Yang Berwawasan Ruang
Strategi ini dikemukakan oleh
Myrdall dan Hirrschman, yang mengemukakan sebab-sebab kurangn mampunya daerah
miskin berkembang secepat daerah yang lebih maju/kaya. Menurut mereka kurang
mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah kaya atau maju dikarenakan
kemampuan/pengaruh menyebar dari kaya ke miskin (spread effects) lebih kecil
daripada terjadinya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya
(back-wash effect). Perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut adalah, bahwa
Myrdall tidak percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai,
sedangkan Hirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.
Strategi
Pendekatan Kebutuhan Pokok
Sasaran dari strategi ini adalah menanggulangi
kemiskinan secara massal. Strategi ini selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi
Perburuhan Indonesia Sedunia (ILO) pada tahun 1975), dengan menekankan bahwa
kebutuhan pokok manusia idak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih
rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengganguran. Oleh karena itu
sebaiknya usaha-usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan
pemenuhan kebutuhan pokok, dan sejenisnya.
II.FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI
Pada dasarnya faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan strategi pembangunan ekonomi adalah tujuan yang khendak
dicapai. Apabila yang ingin dicapai adalah tingkat pertumbuhan yang tinggi,
maka faktor yang mempengaruhi digunakannya strategi tersebut adalah tingkat
pertumbuhan ekonomi yang rendah, akumilasi kapital rendah, tingkat pendapatan
pada kapital yang rendah, struktur ekonomi yang berat ke sektor tradisional
yang juga kurang berkembang.
Melalui peningkatan laju
pertumbuhan itu orang percaya bahwa prinsip trickle down effect akan bekerja
dengan baik sehingga tujuan pembangunan secara keseluruhan dapat dicapai. Namun
seperti yang telah diuraikan ternyata strategi pembangunan itu tidak dapat
berperan baik, khususnya dalam mencapai tingkat pemerataan pembangunan,
mengatasi pengganguran dan kemiskinan. Sehingga faktor yang mempengaruhi
dipilihnya strategi penciptaan lapangan pekerjaan adalah tidak bekerjanya
trickle down effect, pemerataan pembangunan yang pincang, pengganguran yang
cukup besar khususnya di sektoe tradisional yang dipihak lain masih didukung
laju pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi.
Faktor yang mempengaruhi
diberlakukannya strategi Pembangunan yang berorientasi pada penghapusan
kemiskinan-kemiskinan pada dasrnya dilandasi keinginan, berdasarkan norma
tertentu, bahwa kemiskinan harus secepat mungkin dibatasi. Sementara itu
strategi-strategi pembangunan yang lain ternyata sangat sulit mempengaruhi atau
memberikan manfaat secara langsung kepada golongan miskin ini.
Strategi
pembangunan, seperti telah diuraikan, ternyata malah menimbulkan
ketidakmerataan hasil pembangunan. Kemerataan itu tidak hanya antargolongan
masyarakat, tetapi juga antar daerah. Sehingga ada daerah maju dan daerah
terbelakang. Ketimpangan antar daerah ini pada dasarnya disebabkan oleh
kebijaksanaan penanaman modal yang cendrung hanya diarahkan kelokasi tertentu.
Biasanya modal yang ditanamkan tersebut bersifat padat modal dan outputnya
berorientasi ke pasar Internasional dan atau kelompok menengah ke atas di dalam
negeri. dalam kebijaksanaan ini ternyata bekerjanya prinsip spread effect(
bandingkan dengan prisip trickle down effect) lebih lemah dibandingkan dengan
bekerjanya back-wash effect (Proses mengalirnya dana sumber daya dari daerah
terbelakang (desa) ke daerah maju (kota) ), sehiongga strategi penanaman modal
itu mengakibatkan makin miskinnya daerah terbelakang, khususnya pemiskinan
sumber dayanya.
Selain karena kebijaksanaan
penanaman modal, ketimpangan antar daerah juga disebabkan karena potensi daerah
yang berbeda-beda. Di daerah Kalimantan misalnya, potensi hutannya besar sekali
dan itu tidak dimiliki Pulau Jawa. Riau memiliki sumber minyak bumi dan tidak
dimiliki NTT. Dengan demikian faktor-faktor yang mempengaruhi diberlakukannya
strategi pembangunan yang berorientasi pada pemerataan antar daerah adalah
potensi anyar daerah yang berbeda, kebijaksanaan penanaman modal yang berat
sebelah (urban bias: penanaman modal hanya di sektor yang sangat menguntungkan,
biasanya di daerah perkotaan), dan karena adanya ketimpangan antar daerah.
sumber : http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/perekonomian_indonesia/bab2-perkembangan_strategi_dan_perencanaan_pembangunan_ekonomi_indonesia.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar