Rabu, 10 Desember 2014

Tugas Tulisan (Bahasa Indonesia 2#)

Nama  : Nurl Fathia Lulu Septiarini
NPM   : 25212506
Kelas   : 3EB19

Nasi Tutug Oncom

Nasi tutug oncom adalah makanan khas tanah Sunda, khususnya kota Tasikmalaya. Tutug dalam bahasa sunda artinya menumbuk. Jadi nasi tutug oncom adalah nasi yang ditumbuk dengan oncom. Dahulu nasi tutug biasa dibuat pada saat tidak tersedianya lauk pauk. Jadi, nasi yang masih panas hanya ditumbuk bersama garam, cabai dan oncom yang merupakan makanan khas Sunda.
Dahulu bumbu yang digunakan tidak banyak, hanya oncom yang dibakar dan garam serta cabai jika ada. Namun sekarang nasi tutug oncom ini mulai dicampur dengan bahan” lain, nasi tutug oncom dicampur dengan sambal oncom yaitu oncom bakar yang ditumbuk bersama bawang, kencur, terasi dan cabai. Nasi tutug oncom biasa disebut dengan istilah “T.O” yang merupakan singkatan dari tutug oncom.
Di kota Tasikmalaya, banyak rumah makan atau restoran atau warung makan yang menyediakan nasi “T.O”. Biasanya jika di restoran nasi tutug oncom disajikan dengan lauk ala resto Sunda seperti ikan asin, empal dan ayam goreng. Tentu tidak ketinggalan lalap dan sambalnya.
Nah sekarang saya akan memberikan resep nasi tutug oncom ,semoga bermanfaat dan dijamin ketagihan :D

Resep Nasi Tutug Oncom



Bahan :
500 gram nasi putih panas
Bahan Pelengkap :
Lalapan

ONCOM :
Bahan :
·         150 gram oncom bakar
·         1 ¼ sendok teh garam
Bumbu :
·         15 cm kencur
·         2 buah cabai merah keriting (sesuai selera)
·         3 buah cabai rawit merah (sesuai selera)
·         4 siung bawang putih
·         6 siung bawang merah

SAMBAL TERASI GORENG :
Bahan :
·         ½ sendok teh gula pasir
·         ¾ sendok teh garam
·         1 ½ sendok teh terasi digoreng
·         1buah tomat, potong
·         3 siung bawang merah
·         5 buah cabai merah keriting (sesuai selera)
·         3 buah cabai merah besar (sesuai selera)
·         5 buah cabai rawit merah (sesuai selera)

Cara Membuat :
1.    Oncom : Bakar bumbu oncom hingga harum dan bakar oncom hingga kecoklatan lalu haluskan bumbu oncom diatas cobek campurkan dengan oncom. Ulek kasar.
2.    Aduk rata nasi putih panas dengan campuran oncom
3.    Sambal terasi goreng : Goreng bahan sambal terasi , kecuali garam dan gula. Lalu tambahkan garam dan gula. Ulek halus.
4.    Sajikan nasi tutug oncom dengan sambal terasi goreng dan pelengkapnya


SELAMAT MENCOBA J

Tugas IV - Curriculum Vitae (Bahasa Indonesia 2#)

Nama  : Nurl Fathia Lulu Septiarini
NPM    : 25212506
Kelas   : 3EB19

Curriculum Vitae

      1.    Pengertian Curriculum Vitae
Curriculum vitae adalah deskripsi tertulis tentang pengalaman kerja, latar belakang pendidikan, dan keterampilan. Curriculum Vitae juga disebut CV, atau hanya vitae. Umumnya digunakan oleh orang yang mencari pekerjaan di luar AS dan Australia. CV juga digunakan oleh seseorang mencari pekerjaan akademis, yaitu di college atau universitas.
Curriculum vitae lebih sinopsis rinci latar belakang dan keterampilan. Sebuah CV berisi pengungkapan latar belakang pendidikan dan akademis serta pengalaman pengajaran dan penelitian, publikasi, presentasi, penghargaan, kehormatan, afiliasi dan rincian lainnya. Sebagai dengan resume, anda mungkin perlu berbagai versi CV untuk berbagai jenis posisi.
Daftar riwayat hidup harus menyertakan nama, informasi kontak, pendidikan keterampilan dan pengalaman. Selain dasar - dasar, CV termasuk penelitian dan pengalaman mengajar, publikasi, hibah dan beasiswa, asosiasi profesi dan lisensi, penghargaan dan informasi lainnya yang relevan dengan posisi yang ingin dituju. Mulailah dengan membuat daftar semua informasi latar belakang, kemudian mengaturnya ke dalam kategori. Pastikan menyertakan tanggal pada semua publikasi yang anda masukkan.

           2.    Cara Dan Contoh Membuat Curriculum Vitae
1)    Urutan Penulisan Curriculum Vitae (Resume, Daftar Riwayat Hidup)
a.    Identitas (Data Pribadi)
Cantumkan identitas dengan jelas, seperti : Nama Lengkap, Jenis Kelamin, Tempat dan Tanggal Lahir, Kewarganegaraan, Agama, Status Perkawinan, Tinggi dan Berat Badan, Alamat Lengkap, Telepon & HP, serta email. Khusus untuk email, sebaiknya memilikinya.
b.    Data Pendidikan
Cantumkan pendidikan formal dan pelatihan / kursus yang pernah di ikuti, lengkap dengan tahun masuk dan tahun lulus, jurusan, jenjang studi, dan nama lembaganya. Urutannya dimulai dari pendidikan formal terlebih dulu, baru kemudian pendidikan non formal ( pelatihan, kursus, dsb ).
c.    Kemampuan
Uraikan secara singkat kemampuan yang relevan dengan bidang pekerjaan yang dilamar. Misalkan anda melamar kerja di bidang akuntansi, maka jelaskan secara singkat bahwa anda memahami akuntansi dan administrasi, sistem perpajakan, biasa bekerja menggunakan komputer. Tentu saja kemampuan - kemampuan yang anda tulis atau cantumkan tersebut harus benar - benar anda miliki. Jangan mencantumkan kemampuan yang tidak anda miliki.
d.    Pengalaman kerja
Cantumkan deskripsi singkat tentang pekerjaan pada perusahaan sebelumnya, lengkap dengan pangkat, jabatannya, jenis pekerjaan, prestasi ( bila ada ), tanggung jawab dan wewenang pekerjaan. Serta periode kerja, yaitu bulan dan tahun mulai menempati dan mengakhiri posisi tersebut. Urutannya dimulai dari pekerjaan ( atau jabatan atau posisi ) terakhir.
e.    Pengalaman Organisasi ( bila ada )
Cantumkan pengalaman organisasi yang relevan ( sesuai atau berhubungan ) dengan jenis pekerjaan yang anda lamar tersebut. Bila tidak ada yang relevan, jangan dicantumkan.
f.     Referensi Kerja ( bila ada )
Bila memungkinkan, cantumkan referensi, yaitu orang yang bisa dihubungi oleh pihak penyeleksi lamaran kerja untuk menanyakan hal - hal penting seputar diri anda ( biasanya nama atasan dimana anda bekerja sebelumnya ).
Penting : Dalam hal pencantuman nama orang yang akan dijadikan referensi, anda harus sangat yakin bahwa orang tersebut benar - benar mengetahui tentang anda serta akan memberikan informasi positif mengenai diri anda. Seandainya anda ragu - ragu bahwa orang tersebut akan memberikan informasi positif tentang anda, maka anda tidak perlu mencantumkan referensi kerja tersebut.
g.    Pengalaman lain yang menunjang ( bila ada )
Cantumkan pengalaman lain yang menunjang. Dan sebaiknya yang relevan dengan jenis pekerjaan yang ingin dilamar tersebut.

2)    Kertas, Huruf, Foto, Dokumen Pendukung
a)    Gunakan kertas putih polos
CV hendaknya polos tidak menggunakan background image (dasar bergambar). Sebaiknya jangan menggunakan form CV yang dijual di toko - toko.
b)    Diketik dengan huruf standar surat resmi
CV jangan ditulis tangan, namun diketik. Gunakan huruf dengan ukuran dan jenis standar (warna hitam), contohnya font jenis Arial atau Times New Roman.
c)    Foto terbaru
Lampirkan pas foto terbaru ukuran 3×4 atau 4×6. Sebaiknya gunakan pas foto berwarna, dan berpakaian resmi ( misalkan jas lengkap dengan dasi ).
d)    Dokumen pendukung
Lampirkan dokumen atau bukti - bukti tentang hal - hal yang dituliskan dalam CV ( resume ), seperti ijazah, transkrip nilai, sertifikat atau penghargaan, dsb ( dokumen pendukung tersebut dalam bentuk photocopy ).
Agar dokumen pendukung yang dilampirkan tidak terlalu banyak, sebaiknya anda menyeleksi / menyortir dokumen mana yang paling penting dan relevan untuk dilampirkan.
Penting : Bila transkrip nilai anda tidak bagus, maka anda tidak perlu melampirkannya. Karena CV atau resume tersebut merupakan promosi diri anda. Namun, seandainya perusahaan penerima kerja meminta atau mensyaratkan untuk melampirkan transkrip nilai, barulah anda terpaksa melampirkannya. Sebaliknya jika transkrip nilainya bagus, anda justru harus melampirkannya.
           3.    Contoh Curriculum Vitae





Daftar Pustaka :


Tugas III - Laporan (Bahasa Indonesia 2#)

Nama  : Nurl Fathia Lulu Septiarini
NPM    : 25212506
Kelas   : 3EB19

Laporan

           1.    Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika merupakan suatu penjabaran secara deskriptif tentang hal-hal yang akan ditulis, yang secara garis besar terdiri dari bagian awal, bagian isi dan bagian akhir. Dalam prosedur format penulisan pembuatan makalah terdapat 3 hal utama yang menjadi unsur pembuatan karya tulis ini, yaitu bagian awal, bagian isi dan bagian akhir.
Untuk bagian awal format sistematika penulisan ini berisikan beberapa unsur yang mengandung gambaran dari isi karya tulis, kemudian untuk bagian isi merupakan penjelasan detail mengenai content dari karya tulis dan untuk bagian akhir merupakan data-data pelengkap dan pendukung pembuatan makalah.
1)    Bagian Awal (Pelengkap Pembuka)
a.    Halaman judul
·         Judul.
Judul merupakan pintu atau muka dari sebuah karya ilmiah. Dalam judul karya ilmiah harus menampilkan fakta yang ingin diungkapkan,jelas, positif, singkat, khas, serta mampu menampilkan kata kunci dari sebuah tulisan.
·         Tujuan penulisan.
·         Identitas penulis
·         Instansi asal
·         Kota
·         Tahun Penyusunan
b.    Halaman pengesahan.
Berisi tanda tangan yang mengesahkan laporan tersebut.
c.    Kata Pengantar.
Kata pengantar dituliskan untuk memberikan gambaran secara umum kepada pembaca tentang latar belakang konteks penelitian. Pada bagian ini penulis juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis baik dalam pelaksanaan penelitian maupun dalam penulisan laporannya.
d.    Daftar Isi.
Daftar isi adalah urutan judul pada tiap bab beserta halaman yang terdapat pada sebuah buku atau penulisan. Fungsi daftar isi sendiri yaitu untuk memudahkan kita mencari judul penulisan secara cepat tanpa harus mencari satu persatu.
e.    Abstrak.
Abstrak digunakan untuk menyampaikan gambaran singkat mengenai latar belakang, metode, serta temuan hasil penelitian.
2)    Bagian Isi
a.    Pendahuluan
Secara umum bagian pendahuluan harus secara lengkap mengemukakan tentang latar belakang, ruang lingkup / pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan pertanyaan penelitian, serta anggapan dasar atau hipotesis.
Dalam latar belakang masalah yang baik harus mengandung tiga hal, yakni:
·         Penalaahan / pembahasan mengenai literatur maupun hasil penelitian lain yang relevan dengan masalah yang ingin diteliti.
·         Penjelasan mengapa peneliti menganggap masalah / topik tersebut penting untuk dipelajari.
·         Manfaat hasil penelitian bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan aplikasi dal praktek.
Rumusan atau formulasi tujuan penelitian dapat beruupa pernyataan atau hipotesis.Hipotesis adalah suatu pernyataan sementara mengenai ada tidaknya hubungan antara 2 atau lebih variable/fenomena yang diteliti.
b.    Kajian Pustaka dan Kerangka Teori
Kajian pustaka merupakan bagian penting yang mengungkapkan teori-teori serta hasil-hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan pada topik yang sama atau serupa.
Dalam sebuah laporan penelitian, seperti tesis atau disertasi biasanya disusun suatu kerangka teori berdasarkan hasil analisis atau tujuan pustaka yang telah dilakukan. Kerangka teori merupakan dasar pemikiran yang menerangkan dari sudut mana permasalahan ditinjau yang nantinya dijabarkan menjadi berbagai variabel penelitian.
c.     Metodologi Penelitian
Perbedaan utama antara karya ilmiah dengan bukan karya ilmiah adalah pada motodologi. Pada bagian ini biasanya dijelaskan secara terperinci mengenai pendekatan atau desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan  dan analisis data, serta kelemahan-kelemahan penelitian.
Uraian mengenai pendekatan atau desain penelitian pada umumnya menjelaskan tentang apakah, misalnya penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif atau kuantitatif, sensus/survey, cross-section atau time-series, eksplorasi atau korelasional, eksperimen murni atau eksperimen buatan, atau pendekatan umum lainnya.
Populasi menerangkan mengenai kolompok target yang menjadi sasaran dalam generalisasi temuan, sedangkan penjelasan mengenai sampel menjelaskan tentang kelompok wakil populasi yang dijadikan sumber data penelitian.
Pembahasan tentang metode pengumpulan dan analisis data pada dasarnya merupakan inti dari sebuah tulisan ilmiah. Pada bagian ini penulis harus menyajikan bagaimana data dikumpulkan dari responden/sampel penelitian serta metode analisis.
Misalnya, apakah data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner/daftar pertanyaan, wawancara atau observasi langsung.
Hal yang tidak kalah penting lagi dalam bagian metodologi penelitian adalah uraian tentang kelemahan-kelemahan yang membatasi penelitian yang telah dilakukan. Misalnya, keterbatasan jumlah sampel, kemungkinan kontaminasi data (apabila penelitian eksperimental), serta keterbatasan waktu dan dana penelitian.
d.    Pembahasan
Pembahasan merupakan inti dari sebuah laporan penelitian. Pada bagian ini penulis harus menyajikan secara cermat dan jelas mengenai analisis data serta pembahasannya berdasarkan kajian pustaka dan kerangka teori yang telah dijelaskan sebelumnya.
Secara umum, bagian ini menekankan tiga hal, yaitu:
·         Hasil analisis lengkap
·         Hasil analisis pokoknyang berhubungan dengan tujuan dan pernyataan/hipotesis penelitian
·         Pembahasan mengenai hasil tersebut dihubungkan dengan teori dan penelitian terdahulu yang di sajikan dalam bagian kajian pustaka dan kerangka teori.
e.    Penutup (Kesimpulan dan Saran)
Bagian ini merupakan bagian akhir dalam dari laporan penelitian. Effendi (1991) mengemukakan bahwa kesimpulan adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya dengan hipotesis dari penelitian yang di lakukan.
Penulisan kesimpulan dapat dilakukan dengan menggunakan penomoran (1,2,3,4,5 dan seterusnya) ataupun secara naratif,  tapi untuk lebih baiknya, penulisan simpulan dipaparkan dalam bentuk kalimat dan paragraf.
Setelah kesimpulan, pada bagian ini juga dipaparkan pula saran-saran yang berkaitan dengan jenis penelitian lanjutan yang dapat dilakukan serta saran-saran lain yang terkait dengan hasil penelitian atau bagaimana mengatasi hambatan-hambatan yang telah dialami oleh penulis dalam penelitian yang telah dilakukan. 
3)    Bagian Akhir (Pelengkap penutup)
a.    Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan komponen wajib yang harus dicantumkan oleh penulis, sedangkan lampiran dan daftar indeks hanya di tulis jika diperlukan.
Pada umumnya, hal-hal yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka adalah:
·         Nama penulis
·         Tahun terbit
·         Judul pustaka
·         Tempat terbit
·         Nama penerbit
Pada umumnya urutan daftar pustaka mengacu pada urutan nama belakang secara alpabetikel. Secara terperinci, tata cara penulisan daftar pustaka biasanya mengikuti aturan yang berlaku secara internasional, yaitu standar dari association of American phychology (APA).  Contohnya:
Belawati, T. 2000. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh.Jakarta: PAU-PPAI Universitas Terbuka.
b.    Lampiran
Lampiran dapat berupa tabel, gambar, peta, bagan, instrument penelitian, seperti kuesioner atau daftar checklist untuk observasi dan bentuk lain yang telah dipaparkan dalam bagian inti laporan.
c.    Daftar indeks atau glosarium
Indeks adalah daftar kata atau istilah yang terdapat dalam pada laporan. Effendi (1991) mengemukakan bahwa penulisan daftar kata atau indeks harus berkelompok berdasarkan abjad awal kata atau istilah yang akan dituliskan. Penulisan indeks pada umumnya di tujukan agar pembaca cepat mencari istilah atau kata-kata khusus yang terdapat dalam laporan tersebut. Penulisan indeks disusun berdasarkan nama atau subjek secara alpabetikal.
           2.    Langkah – Langkah Membuat Laporan
a)    Menetapkan tujuan : Untuk apa laporan dibuat dan siapa pembaca laporan tersebut.
b)    Merumuskan judul ( sebagai topik bahasan)
c)    Menentukan teknik pengumpulan data. Misal wawancara, angket, observasi, eksperimen, studi pustaka, dan uji laboratorium
d)    Mengumpulkan bahan laporan / data pendukung seperti surat – surat keputusan,notulen hasil rapat, buku – buku, pedoman, hasil kegiatan, hasi penelitian, hasil diskusi, foto atau gambar kegiatan, faktur atau bon pembelian dll.
e)    Mengevaluasi data
f)     Membuat kerangka laporan

           3.    Manfaat Penyusunan Laporan Teknis
a)    Memberikan Keterangan.
Bermaksud memberikan keterangan kepada atasan atau pihak yang harus mengetahui suatu kegiatan. Jenisnya ada dua macam:
·         Jenis pertama laporan memberi katerangan yang menyangkut perkembangan atau kegiatan rutin dari satu waktu ke waktu yang lain,laporan jenis ini sering disebut laporan berkala.ada laporan berkala harian,mingguan,bulanan dan tahunan.
·         Jenis Kedua adalah laporan khusus yang bersifat insidental.Laporan khusus dapat berupa penyampaian hasil percobaan,pemeriksaan,atau hal-hal yang berhubungan dengan jalannya suatu kegiatan.
b)    Memulai Suatu Kegiatan.
Dalam laporan jenis ini dicantumkan uraian tetang segala sesuatu yang berkenaan dengan tugas yang akan dilaksanakan.P enyajiannya harus tegas,terarah dan jelas.
c)    Mengkoordinasi Suatu Kegiatan.
Laporan jenis ini berisi masalah pengaturan atau penempatan sesuatu pada tempatnya,susunannya atau keadaannya secara wajar.segala sesuatu yang dikoordinasi dikemukakan secara jelas dan padat.hanya pokok yang berhubungan dengan hal yang dikoordinasilah yang perlu dimasukan dalam laporan.
d)    Merekam Pelaksanaan Kegiatan.
Laporan jenis ini dapat dibedakan atas laporan kemajuan dan laporan akhir.Laporan kemajuan disusun menurut jangka waktu tertentu.ada kalanya laporan kemajuan disusun tidak berdasarkan jangka waktu tertentu,tetapi berdasarkan persentase pencapaian.
Laporan akhir merupakan rangkuman keseluruhan pekerjaan hingga selesai.
4.    Tujuan Laporan Teknis.
Budaya lapor melapor merupakan sesuatu yang dianggap penting oleh berbagai kalangan,baik pemerintahan maupun swasta.Tujuannya adalah agar pelaksanaan tugas yang dipercayakan kepada si petugas dapat segera diketuhui oleh pihak yang menugasinya.

Daftar pustaka :