1. Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika
merupakan suatu penjabaran secara deskriptif tentang hal-hal yang akan ditulis,
yang secara garis besar terdiri dari bagian awal, bagian isi dan bagian akhir.
Dalam prosedur format penulisan pembuatan makalah terdapat 3 hal utama yang
menjadi unsur pembuatan karya tulis ini, yaitu bagian awal, bagian isi dan
bagian akhir.
Untuk
bagian awal format sistematika penulisan ini berisikan beberapa unsur yang
mengandung gambaran dari isi karya tulis, kemudian untuk bagian isi merupakan
penjelasan detail mengenai content dari karya tulis dan untuk bagian akhir
merupakan data-data pelengkap dan pendukung pembuatan makalah.
1)
Bagian Awal
(Pelengkap Pembuka)
a.
Halaman
judul
·
Judul.
Judul merupakan pintu atau muka dari
sebuah karya ilmiah. Dalam judul karya ilmiah harus menampilkan fakta yang
ingin diungkapkan,jelas, positif, singkat, khas, serta mampu menampilkan kata
kunci dari sebuah tulisan.
·
Tujuan
penulisan.
·
Identitas
penulis
·
Instansi
asal
·
Kota
·
Tahun
Penyusunan
b.
Halaman
pengesahan.
Berisi tanda tangan yang mengesahkan laporan
tersebut.
c.
Kata
Pengantar.
Kata pengantar dituliskan untuk
memberikan gambaran secara umum kepada pembaca tentang latar belakang konteks
penelitian. Pada bagian ini penulis juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu penulis baik dalam pelaksanaan penelitian
maupun dalam penulisan laporannya.
d.
Daftar Isi.
Daftar isi adalah urutan
judul pada tiap bab beserta halaman yang terdapat pada sebuah buku atau
penulisan. Fungsi daftar isi sendiri yaitu untuk memudahkan kita mencari judul
penulisan secara cepat tanpa harus mencari satu persatu.
e.
Abstrak.
Abstrak digunakan untuk menyampaikan
gambaran singkat mengenai latar belakang, metode, serta temuan hasil
penelitian.
2)
Bagian Isi
a.
Pendahuluan
Secara umum bagian pendahuluan harus secara
lengkap mengemukakan tentang latar belakang, ruang lingkup / pembatasan dan
rumusan masalah, tujuan dan pertanyaan penelitian, serta anggapan dasar atau
hipotesis.
Dalam latar belakang masalah yang baik harus
mengandung tiga hal, yakni:
·
Penalaahan /
pembahasan mengenai literatur maupun hasil penelitian lain yang relevan dengan
masalah yang ingin diteliti.
·
Penjelasan
mengapa peneliti menganggap masalah / topik tersebut penting untuk dipelajari.
·
Manfaat
hasil penelitian bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan aplikasi dal praktek.
Rumusan atau formulasi tujuan penelitian
dapat beruupa pernyataan atau hipotesis.Hipotesis adalah suatu pernyataan
sementara mengenai ada tidaknya hubungan antara 2 atau lebih variable/fenomena
yang diteliti.
b. Kajian
Pustaka dan Kerangka Teori
Kajian
pustaka merupakan bagian penting yang mengungkapkan teori-teori serta
hasil-hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan pada topik yang sama
atau serupa.
Dalam
sebuah laporan penelitian, seperti tesis atau disertasi biasanya disusun suatu
kerangka teori berdasarkan hasil analisis atau tujuan pustaka yang telah
dilakukan. Kerangka teori merupakan dasar pemikiran yang menerangkan dari sudut
mana permasalahan ditinjau yang nantinya dijabarkan menjadi berbagai variabel
penelitian.
c. Metodologi
Penelitian
Perbedaan
utama antara karya ilmiah dengan bukan karya ilmiah adalah pada motodologi.
Pada bagian ini biasanya dijelaskan secara terperinci mengenai pendekatan atau
desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan dan
analisis data, serta kelemahan-kelemahan penelitian.
Uraian
mengenai pendekatan atau desain penelitian pada umumnya menjelaskan tentang
apakah, misalnya penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif atau
kuantitatif, sensus/survey, cross-section atau time-series, eksplorasi atau
korelasional, eksperimen murni atau eksperimen buatan, atau pendekatan umum
lainnya.
Populasi
menerangkan mengenai kolompok target yang menjadi sasaran dalam generalisasi
temuan, sedangkan penjelasan mengenai sampel menjelaskan tentang kelompok wakil
populasi yang dijadikan sumber data penelitian.
Pembahasan
tentang metode pengumpulan dan analisis data pada dasarnya merupakan inti dari
sebuah tulisan ilmiah. Pada bagian ini penulis harus menyajikan bagaimana data
dikumpulkan dari responden/sampel penelitian serta metode analisis.
Misalnya,
apakah data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner/daftar pertanyaan,
wawancara atau observasi langsung.
Hal
yang tidak kalah penting lagi dalam bagian metodologi penelitian adalah uraian
tentang kelemahan-kelemahan yang membatasi penelitian yang telah dilakukan.
Misalnya, keterbatasan jumlah sampel, kemungkinan kontaminasi data (apabila
penelitian eksperimental), serta keterbatasan waktu dan dana penelitian.
d. Pembahasan
Pembahasan
merupakan inti dari sebuah laporan penelitian. Pada bagian ini penulis harus
menyajikan secara cermat dan jelas mengenai analisis data serta pembahasannya
berdasarkan kajian pustaka dan kerangka teori yang telah dijelaskan sebelumnya.
Secara
umum, bagian ini menekankan tiga hal, yaitu:
·
Hasil analisis lengkap
·
Hasil analisis pokoknyang berhubungan dengan
tujuan dan pernyataan/hipotesis penelitian
·
Pembahasan mengenai hasil tersebut
dihubungkan dengan teori dan penelitian terdahulu yang di sajikan dalam bagian
kajian pustaka dan kerangka teori.
e. Penutup
(Kesimpulan dan Saran)
Bagian
ini merupakan bagian akhir dalam dari laporan penelitian. Effendi (1991)
mengemukakan bahwa kesimpulan adalah gambaran umum seluruh analisis dan
relevansinya dengan hipotesis dari penelitian yang di lakukan.
Penulisan
kesimpulan dapat dilakukan dengan menggunakan penomoran (1,2,3,4,5 dan seterusnya)
ataupun secara naratif, tapi untuk lebih
baiknya, penulisan simpulan dipaparkan dalam bentuk kalimat dan paragraf.
Setelah
kesimpulan, pada bagian ini juga dipaparkan pula saran-saran yang berkaitan
dengan jenis penelitian lanjutan yang dapat dilakukan serta saran-saran lain
yang terkait dengan hasil penelitian atau bagaimana mengatasi hambatan-hambatan
yang telah dialami oleh penulis dalam penelitian yang telah dilakukan.
3) Bagian
Akhir (Pelengkap penutup)
a. Daftar
Pustaka
Daftar
pustaka merupakan komponen wajib yang harus dicantumkan oleh penulis, sedangkan
lampiran dan daftar indeks hanya di tulis jika diperlukan.
Pada
umumnya, hal-hal yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka adalah:
·
Nama penulis
·
Tahun terbit
·
Judul pustaka
·
Tempat terbit
·
Nama penerbit
Pada
umumnya urutan daftar pustaka mengacu pada urutan nama belakang secara
alpabetikel. Secara terperinci, tata cara penulisan daftar pustaka biasanya
mengikuti aturan yang berlaku secara internasional, yaitu standar dari
association of American phychology (APA). Contohnya:
Belawati,
T. 2000. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pendidikan Terbuka dan Jarak
Jauh.Jakarta: PAU-PPAI Universitas Terbuka.
b. Lampiran
Lampiran
dapat berupa tabel, gambar, peta, bagan, instrument penelitian, seperti
kuesioner atau daftar checklist untuk observasi dan bentuk lain yang telah
dipaparkan dalam bagian inti laporan.
c. Daftar
indeks atau glosarium
Indeks
adalah daftar kata atau istilah yang terdapat dalam pada laporan. Effendi
(1991) mengemukakan bahwa penulisan daftar kata atau indeks harus berkelompok
berdasarkan abjad awal kata atau istilah yang akan dituliskan. Penulisan indeks
pada umumnya di tujukan agar pembaca cepat mencari istilah atau kata-kata
khusus yang terdapat dalam laporan tersebut. Penulisan indeks disusun berdasarkan
nama atau subjek secara alpabetikal.
2.
Langkah – Langkah Membuat Laporan
a) Menetapkan
tujuan : Untuk apa laporan dibuat dan siapa pembaca laporan tersebut.
b) Merumuskan
judul ( sebagai topik bahasan)
c) Menentukan
teknik pengumpulan data. Misal wawancara, angket, observasi, eksperimen, studi
pustaka, dan uji laboratorium
d) Mengumpulkan
bahan laporan / data pendukung seperti surat – surat keputusan,notulen hasil
rapat, buku – buku, pedoman, hasil kegiatan, hasi penelitian, hasil diskusi,
foto atau gambar kegiatan, faktur atau bon pembelian dll.
e) Mengevaluasi
data
f) Membuat
kerangka laporan
3.
Manfaat Penyusunan Laporan Teknis
a)
Memberikan Keterangan.
Bermaksud memberikan
keterangan kepada atasan atau pihak yang harus mengetahui suatu kegiatan.
Jenisnya ada dua macam:
·
Jenis pertama laporan memberi katerangan yang menyangkut perkembangan
atau kegiatan rutin dari satu waktu ke waktu yang lain,laporan jenis ini sering
disebut laporan berkala.ada laporan berkala harian,mingguan,bulanan dan
tahunan.
·
Jenis Kedua adalah laporan khusus yang bersifat insidental.Laporan
khusus dapat berupa penyampaian hasil percobaan,pemeriksaan,atau hal-hal yang
berhubungan dengan jalannya suatu kegiatan.
b)
Memulai Suatu Kegiatan.
Dalam laporan jenis ini
dicantumkan uraian tetang segala sesuatu yang berkenaan dengan tugas yang akan
dilaksanakan.P enyajiannya harus tegas,terarah dan jelas.
c)
Mengkoordinasi Suatu Kegiatan.
Laporan jenis ini berisi
masalah pengaturan atau penempatan sesuatu pada tempatnya,susunannya atau
keadaannya secara wajar.segala sesuatu yang dikoordinasi dikemukakan secara
jelas dan padat.hanya pokok yang berhubungan dengan hal yang dikoordinasilah
yang perlu dimasukan dalam laporan.
d)
Merekam Pelaksanaan Kegiatan.
Laporan jenis ini dapat
dibedakan atas laporan kemajuan dan laporan akhir.Laporan kemajuan disusun
menurut jangka waktu tertentu.ada kalanya laporan kemajuan disusun tidak
berdasarkan jangka waktu tertentu,tetapi berdasarkan persentase pencapaian.
Laporan akhir merupakan rangkuman keseluruhan
pekerjaan hingga selesai.
4.
Tujuan Laporan Teknis.
Budaya lapor melapor
merupakan sesuatu yang dianggap penting oleh berbagai kalangan,baik
pemerintahan maupun swasta.Tujuannya adalah agar pelaksanaan tugas yang
dipercayakan kepada si petugas dapat segera diketuhui oleh pihak yang menugasinya.
Daftar pustaka :